• April 2024
    S S R K J S M
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    2930  

>”KESIA-SIAAN !, SEMUA AKAN SIA-SIA” Pkh 12:1

Semua akan sia-sia jika tidak

Ingat akan Penciptamu

Pengkhotbah 12:1

Khotbah

Kitab Pengkhotbah ini termasuk kitab yang kontroversial disamping Kidung Agung. Kenapa ? Karena nada Pengkhotbah itu pesimis dan skeptis, kalau saya hitung dengan komputer memakai fasilitas search kata “Kesia-siaan” ini saya temui di 18 ayat dan kata ”sia-sia” ada 30 ayat dalam 12 pasalnya.

Salomo pada masa muda, dia menulis Kidung Agung, pada masa dewasanya dia menulis Amsal dan pada masa akhir hidupnya dan merasa umurnya sudah mendekat dan telah menyadari dosa-dosanya dia menulis Pengkhotbah pasal 12 juga berbicara tenntang ”kesia-siaan”.

Didalam pembahasan Sabda Bina Umat jika kita baca ulasannya ditujukan kepada pemuda secara khusus GP yang biasanya berumur 18-35 tahun.

Tetapi kalau kita memahami latar belakang penulis ini yaitu Salomo yang sudah merasakan tubuhnya makin lemah ”ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu” yang dia tujukan bukan hanya kepada pemuda atau orang muda tetapi ditujukan kepada orang orang yang masih dapat berbuat sesuatu dalam hidupnya, masih dapat berbuat sesuatu bagi saudaranya atau melayani saudara yang lain seperti umumnya saya dan saudara disini.

Mengapa Pengkhotbah seolah-olah begitu pesimis dan skeptis memandang hidup ini?

Apa yang paling berharga dalam hidupmu ?

  • Michael Jackson

Banyak orang menunggu konser Michael Jackson si king of pop yang punya nama besar, banyak yang sedih karena gagal menonton konsernya tiket vip yang sudah ditangan seharga 3000 dolar atau 30 juta rupiah panitia himbau nggak usah dikembalikan untuk sedikit membantu bayar utangnya. Tetapi apakah kita memahami, bahwa idola kita ini adalah sosok yang kesepian?

Aku kesepian!!” kata Michael Jackson dalam wawancaranya dengan Oprah Winfrey di acara TV.  Padahal dia menjadi superstar dari anak-anak sebagai Jackson 5 sampai dia meninggal mestinya dapat hidup dengan nyaman, tapi ternyata diluar dugaan.  Kesepiannya telah menjadikan hidupnya dipenuhi pelampiasan-pelampiasan kontroversial. Merubah kulit hitam menjadi putih bahkan mencoba pindah keyakinan dan bahkan meninggalnya pun menjadi berita kontroversial.

Popularitas dan nama besar sering membuat manusia lupa diri.

Lihatlah tokoh-tokoh populer seperti: Marylin Monroe, Elvis Presley, Bruce Lee ataupun John Lennon.

Mereka meninggal dengan tanda tanya besar?

Ingatkah saudara apa yang pernah dikatakan pentolan Beatles itu.

“Aku lebih besar daripada Yesus!”

Apa yang terjadi, ia meninggal dibunuh! Semuanya sia-sia

Tidak munafik saya menyukai tokoh-tokoh besar yang telah menghasilkan karya besar. Tetapi mereka terkadang tidak menyadari bahwa karya besarnya adalah karunia Allah yang telah diberikan kepadanya.

12:7 dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.

12:8 Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia.

Popularitas saja tanpa mengingat pencipta adalah kesia-siaan belaka !

  • Raja Salomo

Salomo adalah raja paling bijaksana yang pernah ada di dunia ini. Ketika Tuhan menawarkan padanya satu permintaan apa saja boleh ia ajukan untuk memampukan dirinya memimpin kerajaan Israel kuno, daripada meminta kekayaan, kekuatan, kehebatan, Salomo justru meminta agar ia menerima hikmat yang memampukan dirinya bertindak bijaksana. Dan Tuhan menyediakan kebijaksanaan yang ia minta hingga ia menjadi raja paling berhikmat dan bijaksana mengatur segalanya. Praktis kekayaan dan kehebatan pun ia terima. Akhirnya karena ketidak taatan Salomo pada Allah. Pasalnya berawal dari istri-istrinya yang walaupun cantik dan terpilih, mereka tidak memiliki takut akan Tuhan mereka mendirikan tempat pemujaan ilah-ilah lain sesuai dengan keyakinan dari bangsanya berasal. Sehingga kerajaan Israel-pun pecah di akhir masa bakti Salomo. Semua ini karena hati Salomo tidak lagi mencondongkan diri pada Tuhan.

“Raja Salomo”… jika kita mendengar nama itu terbayang didalam pikiran kita seseorang yang hidupnya sangat diberkati Tuhan. Seseorang yang telah mencapai titik-titik yang diingini setiap manusia.

¨    Salomo telah mencapai titik kekuasaan dengan mempunyai kerajaan yang terbesar di dunia.

¨    Salomo telah mencapai titik kekayaan sehingga ia membangun Bait Allah yang seluruh bangunannya berlapis emas!

¨    Salomo bukan cuma kaya dan berkuasa tetapi ia adalah orang yang terpandai dan berhikmat didunia.

¨    Dan ia juga seorang yang ganteng, terbukti dari istrinya 700 orang dan selirnya 300.

Salomo telah menjadi seorang pria yang diidam-idamkan setiap wanita! Seorang yang berkuasa, kaya raya dan ganteng dan luar biasa dia berhikmad … apa lagi yang kurang? Alkitab mencatat sebelum dan sesudah Salomo tidak ada orang yang berhikmat dan kaya raya sepertinya! Singkatnya Salomo telah mencapai setiap titik yang manusia inginkan.

Sekarang… marilah kita mendengar perkataan dari seorang yang telah begitu sukses didalam hidupnya

12:8 Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia.

”Semuanya sia-sia”

Jadi apa yang tidak sia-sia dalam kehidupan didunia ini?

1. Semuanya sia-sia kalau tidak ada Yesus didepan kita!

    Bagaimana saya menjelaskannya ?

    Begini :

    Kalau saya menerima selembar check ataupun travel check yang belum diberi tahu berapa besarnya, kemudian saya buka dengan menarik cek itu pelan-pelan dari sebelah kanan amplop. Saya akan melihat angka 0 terlebih dahulu saya keluarkan lagi lebih panjang akan saya lihat 0 lagi dan seterusnya. Saya akan memelototi cek itu, dimana 1 nya? Kenapa hanya 00.000.000. Apa artinya nol delapan kalau tidak ada angka 1-nya disebelah kiri atau angka di depannya.

    Sdr. berapapun banyak angka 0 yang kita miliki, tetapi kalau tidak ada angka satu di depannya, maka tidak ada nilainya sama sekali. Demikianlah halnya dengan hidup kita. Semuanya sia-sia tanpa kita Ingat akan Pencipta kita.

    Apapun yang kita miliki tidak ada artinya semua akan sia-sia kata raja Salomo.

    Kadang kita perlu juga ingat ingat berapa nol yang kita miliki bukan untuk  menyombongkan diri tetapi agar kita bersyukur, misalnya saya punya anak 4 punya 4 nol, punya istri yang bisa saya ajak datang kesini tambah nol semua saudara saya dan saudara istri yang mendukung saya tambah nol dan banyak lagi nol yang lain tidak ada artinya kalau angka 1 tidak ada didepannya. Jadi mutlak saya perlu angka didepannya agar check yang saya pegang ini berarti di bank. Demikian juga hidup ini kalau tidak ada didepan saya Kristus semuanya tidak berarti.

    2. Percaya bahwa kita sudah dipilih Allah.

    Ada perlunya kita punya keyakinan bahwa kita dari semula sudah dipilih Allah.

    Apa tandanya ? Bangsa Israel bangsa pilihan Allah sehingga bagaimanapun bangsa Israel Allah tetap berada didepan Bangsa itu. Jika kita merasakan bahwa hidup kita itu dipimpin oleh Allah kita sudah seperti bangsa Israel. Percaya, saya adalah orang yang sudah dipilih Allah untuk diselamatkan. Jadi bukan karena kemampuan kita, kita dipilih Allah tetapi itu semata kehendak Allah, orang teologi menyebut predestinasi. Intinya percaya dan berlakulah seperti orang yang sudah menerima keselamatan itu melalui Yesus Kristus.

    Bukan karena kemampuanku aku selamat seperti cerita seekor kera.

    Alkisah terdapat seekor kera yang sangat trampil berlompatan dari satu pohon ke pohon yang lain. Dia selalu menang lebih cepat dibandingkan kera-kera lainnya. Tetapi pada suatu hari, cabang yang dipegangnya patah sehingga dia terjatuh ke sebuah rawa-rawa yang dalam. Kera-kera sahabatnya berusaha menolong dia, tetapi sayang mereka tidak berhasil menolongnya. Kera yang malang itu berusaha untuk mengangkat dirinya dari rawa-rawa tersebut, tetapi makin dia berusaha dia makin tenggelam. Dia berusaha sekuat mungkin menarik misai di janggutnya ke atas, tetapi dia makin tenggelam. Akhirnya yang tampak di atas rawa-rawa hanyalah kedua tangan yang sedang menggenggam misai yang terlepas dari janggutnya.

    Ilustrasi tersebut mau mengajarkan bahwa keadaan dan kodrat umat manusia tidak berdaya untuk menyelamatkan dirinya dari kuasa dosa. Segala upaya rohani, keagamaan, ritual, perbuatan baik, amal, dan berbagai kepercayaan tidak dapat menolong manusia untuk keluar dari belenggu kuasa dosa yang telah menguasainya.

    Salomo memang sudah jatuh kedalam dosa tetapi dia sudah dipilh Allah, oleh karena itu kita percaya dia bersama Allah, Salomo menerima anugrah Allah bukan karena perbuatannya hanya karena Allah.

    Apakah yang menjadi tujuan dan makna hidup kita?

    Apa jawaban kita.

    Ada sebagian orang yang memandang hidup ini:

    ¨    Bagai suatu perjalanan, dimana ada suatu titik dimana hidup itu sendiri akan berakhir. Orang seperti ini melihat hidup seperti garis lurus atau titik-titik yang bersambung.Hidup itu bagaikan suatu perjalanan.

    ¨    Sebagai siklus alamiah saja, seperti falsafah hidup orang Jawa dengan 3M-nya, yaitu: Metu (Lahir), Mantu (Menikah) lalu Mati, begitu seterusnya. Orang seperti ini melihat hidup manusia seperti lingkaran yang menjemukan. Hidup bagai sebuah lingkaran berputar.

    ¨    Ada sebagian lagi yang mengatakan bahwa hidup manusia tidak lebih dari suatu perjuangan yang senantiasa diwarnai oleh kepahitan, kesakitan, penderitaan, begitu seterusnya berulang-ulang. Orang seperti ini melihat hidup seperti spiral. Hidup adalah sebuah perjuangan.

    ¨    Tetapi yang celaka adalah bahwa tidak sedikit orang yang tidak tahu untuk apa ia hidup, sehingga ia hidup dengan sembrono, hidup dengan sembarangan, dan seringkali justru menyesali kehadirannya di dunia ini, sambil bernyanyi, “Untuk apa aku lahir ke dunia fana akupun tak tahu…. ”

    Sekarang saya mengajak saudara untuk melihat realita hidup dari kacamata Pengkhotbah. Bagaimana Pengkhotbah melihat realita hidup manusia.

    ¨    Raja Salomo setelah melalui pengalaman dan pengamatan yang mendalam, dia yang sudah menulis Kidung Agung diwaktu muda, menulis Amsal diwaktu dewasa dan ketika dia merasa kekuatannya hampir habis akhirnya memberikan kesimpulan dengan satu kalimat pendek,”Kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia” dibawah matahari ini. ”Hanya takut akan Allah yang tidak sia-sia” jadi ”berpeganglah pada perintah-perintahnya”.

    Memang Salomo sudah jatuh dalam dosa karena tidak taat kepada Allah ”jangan mengawini bangsa yang menyembah illah lain”

    Tetapi Allah sudah memilih Salomo sehingga dia tetap dipimpin Allah menjadi raja sampai 40 tahun sampai akhir khayatnya, ketika dia merasa kekuatannya sudah habis dia meninggal di bait suci yang dia bangun.

    Sungguh suatu kebahagiaan jika kita tahu Tuhan memanggil kita seperti Operet Nomensen ketika pada Paskah yang lalau saya menyaksikan ketika dia merasa kekuatannya sudah habis dia pergi ke suatu taman dan berdoa seperti Yesus sebelum disalib setelah itu dia dituntun temannya ketempat tidur diapun meninggal.

    Kehidupannya tidak akan sia-sia. Amin.

    Isai Mila  Ysm/13/07/09